Halo sobat Bunda? apa kabar?
Kita jalan-jalan dulu yuk?
Ech Bun, kan lagi PPKM?
Ohya, ini bukan sekedar jalan-jalan biasa, tapi ada tujuan dan tak bisa dihindari dan harus dijalanin.
Nah, agar jalan-jalannya berguna, Bunda ingin berbagi ceritanya dengan sobat semua. Semoga bermanfaat.
PERJALANAN MEDAN-BANDA ACEH
Dikarenakan sudah sebulan LDR dengan suami, akhirnya Bunda memutuskan untuk menyusul ke Sabang, Aceh. Bukan tanpa sebab sebelumnya tak mau ikut. Banyak tugas tantangan juga deadline yang harus dikejar, membuat Bunda berpikir berulang kali karena khawatir situasi kurang kondusif untuk berselancar di dunia maya.
Pada akhirnya, rindu mengalahkan segalanya. Ups! 🤭
Hehe... iya dong, sebagai pasangan, kita tidak boleh berlama-lama berjauhan kecuali dengan alasan yang bisa diterima kedua belah pihak. Satu hal lagi, dikarenakan masih ada urusan yang harus diselesaikan dan memakan waktu lama, sepertinya butuh 1-2 bulan lagi suami disana.
Yah, baiklah, Bunda yang harus mengalah 💓
PILIHAN TRANSPORTASI
Setelah memutuskan untuk menyusul, Bunda meminta ijin pada suami untuk berangkat solo alias sendirian dan menggunakan bus malam.
Pada awalnya suami tidak mengijinkan dan menyuruh naik pesawat saja. Tapi setelah browsing tiket, ternyata penerbangan hanya ada dengan maskapai Lion Air, sedangkan Citilink sepertinya sedang berlibur 😀. Setelah memikirkan pengalaman dan lain-lain, Bunda akhirnya ngotot tetap naik bus malam saja.
Dari referensi beberapa teman yang sudah biasa menaiki bus malam dengan tujuan yang sama, Bunda memutuskan untuk memilih bus dengan seat 2-1, agar lebih lapang dan tidak terlalu banyak berinteraksi secara dekat dengan orang lain.
Berdasarkan percarian di google search, Bunda diarahkan untuk mengambil bus Bus Putra Pelangi.
Berikut perbandingan biaya tiket pesawat dan persiapan, dengan tiket bus Putra Pelangi.
Harga tiket bus yang Bunda cantumkan adalah untuk bus dengan seat 2-1, row di belakang supir terdiri dari 2 kursi, dan row sebelahnya terdiri dari 1 kursi.
Dua hari sebelum keberangkatan, Bunda terlebih dahulu menghubungi pihak bus untuk booking seat.
Sengaja booking duluan, agar dapat seat paling depan dan sendiri. Lumayan lho, untuk 12 jam perjalanan akan sangat melelahkan kalau mendapat teman sebangku yang tidak menyenangkan.
PERSIAPAN TRAVELING SENDIRIAN
Selain alasan yang Bunda tulis di atas, sebenarnya dasar ingin jalan sendiri karena memang hobi Bunda itu traveling. Ada kenikmatan tersendiri ketika menyiapkan hingga perjalanan itu sendiri.
Alhamdulillah, Bunda sudah beberapa kali jalan-jalan secara mandiri, tentunya bersama keluarga, dan sudah memahami trik & tips traveling. Sobat bisa baca cerita tentang tips traveling yang sudah tuliskan sebelumnya.
Itulah sebabnya moment pergi sendirian ke Sabang, Aceh, menggunakan bus malam ini sangat Bunda nantikan. Ada tantangan tersendiri yang sulit dijelaskan kenikmatannya.
Walaupun bus yang ditumpangi adalah bus malam, yang notabene hampir semua penumpangnya akan tidur, namun Bunda tetap membuat beberapa persiapan khusus. Maklumlah, namanya juga sendirian.
- Memastikan bahwa bus memang betul-betul nonstop, karena bila ternyata bus tersbut banyak berhenti, apalagi bila 'ngetem', tentunya merugikan penumpang.
- Menggunakan pakaian yang nyaman, dalam hal ini Bunda menggunakan celana panjang dan kaos berikut jacket yang dilengkapi dengan hoodie. Celana yang Bunda pilih yang pnjangnya tidak sampai mata kaki, untuk mengindari kotor ketika mampir ke toilet. harap maklum toilet ditempat umum kadangkala jorok dan airnya tergenang. Jacket dipergunakan untuk antisipasi dinginnya pendingin ruangan dalam bus, sedangkan hoodie selain digunakan sebagai penutup kepala menghindari hembusan angin dari atas kepala, juga digunakan untuk menutup sebagian mata bila tertidur
- Membawa bantal leher, dalam hal ini oleh Bunda dipergunakan sebagai pengganjal pinggang. Sebagai penderita HNP (kejepit syaraf belalakang), menggunakan ganjalan tipis di pinggang dapat memberi rasa nyaman terutama bila duduk terlalu lama.
- Membawa cukup minuman dan snack, hanya untuk mengganjal bila merasa lapar dan haus. Untuk Bunda sendiri, sengaja tidak minum terlalu banyak agar tidak bolak-balik ke toilet.
- Menggunakan tas yang simple namun cukup menampung kebutuhan perjalanan. Bunda membawa sling bag, yang disimpan didada, selain praktis juga memudahkan untuk mengambil yang diperlukan, selain itu tentunya lebih aman. Laptop masuk dalam ransel yang diletakkan disamping kaki, sedangkan perlengkapan cadangan dimasukkan dalam travel bagi kecil yang diletakkan di bawah ransel. Semua serba praktis.
- Menggunakan sepatu yang nyaman, dalam hal ini Bunda menggunakan sepatu kets. Bunda juga membawa sepasang sandal sebagai cadangan bila akan shalat subuh di mesjid. Pertimbangannya adalah agar sepatu tidak basah setelah wudhu, toh sepasang sendal tidak akan membuat tas penuh.
- Menyiapkan perlengkapan mandi minimalis yang terdiri dari: handuk wajah, sikat gigi & odol, sabun kecil, sepasang cadangan pakaian dalam.
- Charger, power bank dll.
Setelah mendapatkan tiket bus dan membereskan bagasi yang akan dibawa serta di dalam bus, Bunda menyempatkan makan malam di rumah makan yang bertebaran di sekeliling pool bus.
Tepat pukul 20.30, bus berangkat dari pool, namun sempat mampir sebentar ke terminal Pinang Baris. Terminal yang hanya menjadi tempat lapor, tidak efektif digunakan sebagaimana seharusnya. Entahlah mengapa, mungkin karena sisi kepraktisan atau kebiasaan, para penumpang merasa lebih nyaman berangkat dari pool masing-masing bus.
Tidak banyak yang bisa diceritakan selama dalam perjalanan, karena suasana malam tentunya semua lampu pun dimatikan. Sebelum itu Bunda sempat memperhatikan fasilitas yang tersedia, ada bantal, selimut yang disampirkan di sandaran tempat duduk (warna pink) dan colokan usb untuk charge HP yang letaknya di atas kepala, bersebelahan dengan saluran AC dan lampu. Jarak antar kursi cukup lapang, sehingga kaki bisa diselonjorkan dengan nyaman. Juga tersedia sandaran kaki, yang bisa distel sesuai keinginan.
Secara keseluruhan fasilitasnya cukup nyaman
Ada hal yang unik dan lucu yang sempat terlihat, di kaca depan mobil bergelantungan berbagai ornamen boneka berwarna pink. Ntah untuk apa, dan mengapa harus boneka dan bantal pink?
PELABUHAN ULEE LHEUE
Setelah berhenti sejenak pukul 05.45 untuk melaksanakan shalat subuh di mesjid yang terlewati, bis yang Bunda tumpangi akhirnya masuk Terminal Bus Tipe A Banda Atjeh tepat jam 08.00.
Bunda dijemput oleh kenalan driver grab yang juga menyediakan rental mobil. Bila Sobat berkenan ke Banda Aceh dan memerlukan kendaraan rental, bisa menghubungi Nazar 0852 9021 4328.
Tanpa menunda waktu, Bunda langsung ke pelabuhan Ulee Lheue (dibaca: Ulele) untuk menyeberang ke Pulau Weh, atau lebih dikenal dengan Sabang.
Setiba di pelabuhan, ternyata kapal ferry sudah berangkat pukul 08.00, jadi harus menunggu keberangkatan kapal berikutnya, pukul 10.00
Dengan ditemani teh hangat, Bunda menikmati pagi yang cerah di Pelabuhan kebanggan warga Aceh. Pelabuhan yang selalu sibuk dengan penyeberangan rutin, terutama ke Sabang.
Insya Allah, Bunda kan melanjutkan lagi cerita perjalanan ini dalam episode berikutnya. Silahkan sobat semua stay tune di Meja Dapur blognya Bunda Dina atau Instagram, agar tidak terlewat cerita-cerita seru lainnya.
Terima kasih atas waktu yang telah sobat habiskan untuk membaca kisah ini dan bila berkenan, mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar.
By. Bunda Dina
Bagi siapapun yang ingin menjadikan artikel ini sebagai referensi, tolong cantumkan link di artikelnya. Mohon tidak untuk copas ya. Terima Kasih
wah busnya keliatan nyaman banget, jadi kangen liburan :(
ReplyDeleteayok liburan...
Deletekalo naik bus ga butuh pcr ya bun? tapi sertif vaksin masih perlu bun?
ReplyDeletekalo perjalanan panjang gini bantal leher memang wajib dibawa ya bun :D
Sejauh ini gak ada PCR dan sejenisnya. Sertif vaksin juga gak di jadikan syarat. Selebihnya, kita sendiri lah yang jaga prokes.
DeleteKalau bantal, Bunda lebih butuh untuk ganjal pinggang dibanding untuk leher. Lagipula kalau bus malam yang VIP biasanya disediakan bantal dan selimut kok
Hebat berani berangkat sendiri,,mantep ....
ReplyDeleteBelum pernah ngerasain naik bis malam sampai lama banget ....
Mudah mudahan suatu saat bisa main ke aceh ...
Alhamdulillah berani karena dari ujung ke ujung Pak, gak transit dan busnya non stop. Sampai pun telah pagi, jadi berani... hehe
DeleteDuh asyik banget experience nya... Saya juga hobi travelling tapi gak pede kalo harus pergi sendirian... Kayak mati gaya gitu...
ReplyDeleteBunda menikmati me time kalau lagi sendiri. Mungkin karena sejak kecil sudah dibiasakan oleh orangtua untuk pergi sendiri ya, dititipin sama murid papa. Dulu mau aja, yang penting jalan-jalan ke Jakarta dari Bandung. Setelah sekarang sadar, bahwa itu cara mama mendidik kami untuk mandiri
DeleteJujur, aku lebih suka perkalanan darat dibanding naik poesawat Bun. Bisa ngeliat semua view sepanjang jalan..tapi apalah daya dengan anak-anak ini,pesawat jadi pilihan. Bisa kebayang perjalanan 12 jam kaak apa rasanya, apa ga sakit semua badan Bun?
ReplyDeleteada saatnya naik pesawat, ada saatnya jalan darat. Bawa nyaman aja.
Delete12 jam dijalan kalau malam kan gelap dan ngantuk, tidur aja. Bangun pas subuh, gak lama nyampe dech.
tapi Bunda sering kok jalan darat 12 jam bawa mobil berdua sama paksu, nikmati aja. Gak kerasa kalau sambil dinikmati
Nah iya aku suka model gini Bun, jalan darat berdua wkwk serasa pacaran terus Bun ahayy
DeleteAsekkkk
Deletemeski diperjalanan tetap happy ya bund. Bisa nulis. Mungkin kalau aku yang naik bs malam akan sangat bosan, all its perfect, dengan segala persiapan menyambut perjalnan panjang selama 12 jam
ReplyDeleteBunda gak bisa nulis di mobil, pusying. Pakai headset, dengerin musik. asyiklah
DeleteBundaaa kok jalan2 terus sih. Sendirian pulaa. Sini aku temenin Bunn biar rame.
ReplyDeleteUdah pensiunan, cari cara menikmati waktu. Jalan-jalan paling seru dong, bisa kulineran sekalian, trus cerita-cerita.
DeleteAyok, jalan sama Bunda
Ah keren deh bundah dari bus sampe kapal sendirian 😍 boneka pinknya bikin galfok wkwkw
ReplyDeleteiya tuh, lucu aja. Bus besar hilang pamor gara-gara boneka pink
DeleteKeren bunda travelling solo..
ReplyDeleteDari dulu pingin banget travelling solo gini tp gak sempat dan sekarng udah berkeluarga jd rasanya gimana gitu kalo cuma sendirian travellingnya :D
Bunda menikmati perjalanan itu sebagai bagian dari memberi hadiah pada diri sendiri
Deleteiya bunda, salut sama semangatnya ini..
DeleteSemoga aku dan keluarga bisa travelling seru seperti bunda gini deh :D hehee,,
Aamiin... Disiapkan...
DeleteWow...bawaannya banyak banget bun, asik juga kalau punya kenalan driver jadinya ga ribet kalau lain waktu butuh
ReplyDeletehehe... Bunda tu hobi berteman. Wong naik taksi / ojek online aja bisa ngobrol asyik kok, cerita banyak hal tentang hidup.
DeleteBener bun, banyk teman banyak hal yang di dapatkan
Delete👍
Deleteudah lama ga naek bis pergi jauh, jadi kangen pengen naek bis bunnn
ReplyDeleteayok, jalan-jalan naik bus
DeleteMasya Allah aku menikmati sekali cerita Bunda mulai dari mencari tranprtasi hingga sampai perlengkapan mandi minimalist hehehe
ReplyDeleteAku pun tak duka toilet umum emng jorok duh dasar aku malah suka nahan buat g oakai toilet gapi akibatnya kan g baik buat kesehatan ya hiks.
Secara biaya lebih hemat y perjlaanan darat tapi secara waktu terbilang cukup lama. Beruntung g terburu2 y bun..
Hehe.... semua bisa dijalanin dan dinikmati
DeleteAku bersyukur bisa mengenal bunda yang aktif da produktif di usianya saat ini.
DeleteRahasia donk bun, dalam menjaga stamina tubuhnya. Dan energi yang selalu tercharger dg baik?
Rahasianya gak ada lho Mbak. Yg paling penting positif thingking aja dalam segala hal. Yakin pada sesuatu, lanjut, Bismillah.
DeleteRagu, jangan lakukan...
Hanya begitu aja. Enjoy your life
Pengen rasanya naik bis dengan super VIP dengan jarak jauh... Entah kapan terwujud ... mudah mudahan terwujud
ReplyDeleteaamiin... di do'ain Pak, jalan-jalan kita yuk
DeleteBundaaaa, semoga sehat selalu :D saya salut sama Bunda yang solo traveling terlebih naik tayo, eh bus. Btw saya kaget liat perbandingan harganya jauh sekali ya dan naik bus harus berkali-kali ganti kendaraan. Namun, kelihatannya bunda asyik menikmati perjalanan :D Semoga ada reviu lainnya ya bunda, kayak makanan khas kemarin yang bunda posting itu :D ehe
ReplyDeletesiap... Insya Allah ada tayangan lanjutan
DeleteKeren banget sih bun ;) aku padahal masih muda tp menghindari bepergian bakai bus karena aku mabuk darat wkwkwk. Apalagi sejak ada anak2, berasa riweuh diri sendiri mabuk darat dan hrs pegang anak2. Jd kmn2 maunya kereta api atau mobil.
ReplyDeleteTerakhir naik bus jauh jaman single, vibesnya naik bus kdg jg ngangenin, liat jalan, lagu2nya kadang khas (tergantung asal bus), pas berhenti buat istirahat atau sholat. Ah suka bgt vibes travelling deh :')
Biasanya tuh di bus, lagunya dangdut 🤭
DeleteYa Allah pengen ke Aceh. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke bumi serambi mekah, sambil nyobain bus VIp-nya Putra Pelangi yang tampak nyaman dari reviewnya bunda Dina
ReplyDeleteAyo, nanti main ke penginapan kami di Sabang
DeleteJadi kangen naik bis lagi, persiapannya mirip sama aku. Simpel, nyaman yang penting aman dan sampai.
ReplyDeletePerbedaan harganya jauh banget bis sama pesawat, tapi perbedaan waktunya juga lumayan hehhe
Karena memang Bunda kepengen me time, makanya santai dengan lamanya waktu tempuh... Hehe
DeleteJadi kepingin naik bis lagi. Tapi pengen yang ada tempat tidurnya.. ke Surabaya katanya sekitar 300an
ReplyDeleteAyo jalan-jalan naik bus Mbak. Kepengen juga yang ada tenpat tidurnya, hmmm.. Pasti lebih nyaman. Tapi yakin nih gak ada orkes pengiring tidur? Takut kena timpuk penumpang sebelah 🤭
Deletebanyak tempat yang dikunjungi, banyak kenangan, banyak pengalaman, banyak pelajarannya bu. semangat bu
ReplyDeleteBismillah... Makasih Mbak
DeleteMasya Allah aku takjub baca review busnya Bund, hehehe
ReplyDeleteAku yang tinggal di Aceh baru sekali naik Bus Pelangi loh, wkwkkw Percaya nggak percaya tapi itu nyatanya. Itu pun karena mepet waktu pas mau ke takengon yg jalur daratnya masya Allah nggak berani buka mata, takuuut.
Aku kalau ke Banda lebih milih naik mobil yg tipe High Ace bund, karena aku orangnya agak ngeri ngebayangin kalau uda di daerah Selawahnya hahaha..
Wah, Bundaa. Perjalanan dari Medan - Banda Aceh naik bisa 12 Jam?? MasyaAllah, apakabar punggung itu Bunda? Sehat selalu ya Bundaaa. Aku jadi kangen naik bis. Dah 2 tahun ini sejak pandemi, kalau pulkam naik travel 🙈
ReplyDelete