Ulasan Buku SAKINAH FINANCE, Solusi Mudah Mengatur Keuangan Keluarga Islami
Halo Sobat Bunda, senang sekali kita berjumpa lagi 😀
Kali ini bunda ingin berbagi informasi tentang satu buku bagus yang bisa menjadi referensi para sobat untuk mendapatkan solusi mengatur keuangan keluarga.
Agar informasi ini menjadi manfaat yang baik, marilah kita mulai dengan dengan ucapan ...
Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga
Begitu besar makna keluarga, sehingga fondasi yang kuat harus dibangun untuk mempertahankannya. Dan salah satu fondasi yang penting adalah mengelola keuangan.
Melalui bukunya SAKINAH FINANCE, Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin memberikan solusi mengatur keuangan keluarga.
IDENTITAS BUKU
Buku ini Bunda dapatkan dari seorang sahabat, Murniati Mukhlisin, yang menuliskan pengalamannya bersama sang suami Luqyan Tamani mengelola keuangan keluarga mereka.
Dengan bahasa yang sederhana namun sangat padat isinya, membuat bunda tak bisa berpaling sebelum menyelesaikan lembar demi lembarnya. Pemaparan yang sangat mengena dan sangat praktis untuk dilaksanakan karena semua diangkat dari pasang surut perjalanan dari awal rumah tangga mereka.
Kesepakatan untuk disiplin dan musyawarah bersama dalam semua keputusan, baik kepentingan orang tua, anak atau keseluruhan keluarga menjadi pilar utama terlaksananya sistem / pola ini.
Menyimak itu, membuat bunda berpikir untuk membaginya pada sobat semua.
SAKINAH FINANCE
Secara bahasa, sakinah artinya tenang atau tentram (www.republika.co.id). Dalam buku ini, diterjemahkan sebagai kondisi ketenangan yang menjadi ciri utama dari sebuah kehidupan keluarga. Proses ini harus di upayakan dan diperjuangkan terus menerus.
Mengapa ini harus diperjuangkan terus menerus? karena sudah menjadi sesuatu yang lumrah kondisi suatu rumah tangga kadang fluktuatif, namun dengan pagar keimanan setidaknya bisa menjaga agar sakinah dalam keluarga dapat terjaga.
Setiap keluarga harus yakin dan berusaha untuk mewujudkannya, bahkan bisa mencapai kondisi sakinah finance. Ketenangan dalam keuangan keluarga ini dalam beberapa konteks di sebut sebagai financial freedom atau financial independence.
Menurut Ahmad Ghozali, seorang perencana keuangan (www.ahmadgozali.com), kebebasan financial adalah suatu keadaan ketika seserorang telah berhasil menempatkan harta ditangannya, tetapi tidak dihatinya. Financial freedom diperoleh ketika sudah muncul sifat qana’ah dalam hati seseorang atau terbebas dari kekhawatiran tentang hartanya. Orang itu tidak lagi merasa kekurangan akan harta yang sedikit dan tidak pula boros ketika sudah menjadi banyak.
FINANCIAL
Berbicara tentang financial/ keuangan, tak lepas dari needs/ kebutuhan. Dan setiap kebutuhan pada dasarnya dibagi menjadi 3 dimensi, yaitu:
- Kebutuhan Pokok atau Necessity (dharuriyyat)
- Kebutuhan Sekunder (hajiyyat)
- Kebutuhan pelengkap atau Luxuries (tahsuniyyat)
Semua ini sudah diatur dalam koridor maqashid syariah atau tujuan dasar dari ditetapkannya suatu aturan syariah dalam Islam. Pengaturan ini memiliki tujuan yaitu perlindungan agama, garis keturunan, jiwa, ilmu pengetahuan dan harta.
Luar biasa Islam mengatur kehidupan manusia, bahkan sampai inti dari pengaturan kebutuhanpun ada didalamnya.
Kebutuhan Pokok atau Necessity (dharuriyyat)
Belanja atau konsumsi dalam konteks Islam adalah ketika seseorang mengutamakan yang pokok (dharuriyyat) dengan berusaha sekuat tenaga dan sengaja melakukan hal-hal yang memastikan terwujudnya perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, akal (ilmu), dan harta.
Kebutuhan Sekunder (hajiyyat)
Sedangkan pada pemenuhan kebutuhan sekunder (hajiyyat) apabila kebutuhan tersebut tidak menimbulkan kondisi darurat, seperti hilangnya akal, nyawa atau harta.
Kebutuhan pelengkap atau Luxuries (tahsuniyyat)
Kebutuhan ini adalah untuk barang-barang nonprime, dan di dalam sakinah finance diarahkan untuk dimiliki dalam batas yang wajar dan untuk tujuan kebaikan.
Kembali pada prinsip sakinah finance itu sendiri, bahwa gaya hidup yang qana’ah akan merasa cukup dengan terpenuhinya kebutuhan pokok dan sekunder.
Secara mudah penterjemahan dari sakinah finance adalah ketika posisi pengeluaran adalah sama atau lebih kecil daripada pendapatan atau minimal pengeluaran dan pendapatan dalam posisi berimbang
Pendapatan – Pengeluaran = Surplus
Pendapatan – Pengeluaran = Balance
Namun dalam perkembangan kehidupan saat ini, banyak keluarga yang masih jauh dari kondisi ideal. Yang terjadi adalah ...
Pendapatan – Pengeluaran = Minus
Bila kondisi defisit terjadi, ada 2 hal yang mungkin terjadi:
Pendapatan yang masih sedikit dan kebutuhan pokok mendasar / basic necessities (dharuriyyat) belum terpenuhi.
Kondisi ini bisa masuk dalam kategori dhuafa, dimana defisit pendapatan ditutupi oleh program pemerintah atau masyarakat dari pajak maupun kontribusi zakat infaq shadakah.
Kondisi ini akan memacu terjadinya hutang.
JALAN MENUJU SAKINAH FINANCE
Dalam buku ini, pengelolaan keuangan yang akan dilakukan adalah proses mengelola defisit pendapatan dan ekses pengeluaran untuk menghindari kondisi dhuafa atau berhutang. Diharapkan pada akhirnya akan tercapai posisi kondisi yang ideal.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam menjaga supaya keuangan selalu berkah dan terwujudnya sakinah finance.Pengelolaan Pendapatan / Managing Income
- Niat yang benar karena Allah
- Fokus pada sumber yang halal
- Memulai pekerjaan di waktu pagi
- Menyambung Silaturahmi
Pengelolaan Pengeluaran / Managing Needs
- Prioritas
- Halal dan thayyib
- Kontribusi zakat, infak, shadakah, wakaf dan persiapan waris
- Qana’ah
Pengelolaan Impian & Keinginan / Managing Dreams
- Budgeting
- Muhasabah dan tobat
Mengelola Surplus & Defisit
- Banyak bersyukur
Mengelola Kelangsungan / Managing Contigency
- Investasi, budgeting, asuransi & dana pensiun serta dana pendidikan
Dalam prakteknya, pengelolaan ini bisa dilakukan dengan memperhatikan fokus dan rencana dari setiap komponen.
KESIMPULAN
Sudah banyak bunda membaca buku panduan mengelola keuangan keluarga, dimana isinya secara standard mengajarkan setiap orang untuk menjaga pengeluaran agar tidak lebih besar daripada pendapatan. Dan tentunya ini tidak mudah. Namun ada satu hal yang sering terabaikan ketika melaksanakan dan mengelolanya, yaitu dasar agama.
Melalui buku ini, bunda akhirnya menyadari pentingnya meluruskan niat, fokus pada mencari rejeki yang halal, qana’ah dan yang paling penting bersyukur.
Dengan memahami dan menerapkan hal yang mendasar tersebut, rasa ingin memiliki sesuatu yang berlebihan dapat ditahan sehingga pada akhirnya keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warahmah yang kita harapkan dapat terwujud.
Selagi langkah perjalanan rumah tangga masih panjang, mari sobat bunda menata ulang pola keuangan keluarga sehingga mendapat solusi mengatur keuangan dengan benar. Semoga semua sobat Bunda dapat mencapai sakinah finance dalam keluarganya.
Senang sekali bunda bisa berbagi dengan sobat semua, semoga bermanfaat ya. InsyaAllah bunda akan berbagi lagi dengan informasi-informasi yang bermanfaat di Meja Dapur blognya Bunda Dina.
Bunda juga sering berbagi karya literasi lain di facebook dan Instagram bunda.
Mari berkarya, untuk kemajuan literasi bangsa 😊
By Bunda Dina
Bagi siapapun yang ingin menjadikan artikel ini sebagai referensi, tolong cantumkan link di artikelnya. Mohon tidak untuk copas ya. Terima Kasih
Jadi pingin bukunya..bener bgt nih bunda soal finansial keluarga muslim harus punya concern tentang ini.. trimakasih sudah mengulas buku aplikatif ini bunda
ReplyDeleteMakasih ulasannya bunda...
ReplyDeleteHalal thayib..zakat, infaq, sedekah..qanaah..
Semoga aku dimampukan mengaplikasikannya ya bun
Masya Allah sampai disini udah banyak aja buku yang dijadikan wish list. Ini berarti bukunya berdasar pd ekonomi syariah ya bun kalo dilihat dr ulasan bunda? Butuh banyak belajar ini tentang pengaturan keuangan yang jauh dari kata ideal bun.
ReplyDeletePengen belajar soal keuangan syariah macam ini juga, makasih ya bunda jadi nambah referensi buku yang Ok nih
ReplyDelete