Mengapa Menulis di Blog & Tips Atur Waktu
Mengapa?
PROSESnya?
Bertahun kemudian, perlahan naluriku dikembalikan pada kesadaran. Tangan Tuhan bergerak membimbing diriku. Perlahan aku bisa memilah, mengolah dan menerapkan banyak ilmu kehidupan. Disaat itulah timbul keinginan menulis. Menuangkan pendapat, pemikiran bahkan kiat-kiat dari sisi curhatku. Bercerita pada dunia dari sebuah akun yang anonym, karena aku masih tak percaya diri.
Perlahan aku mulai aktif mengikuti diskusi dan pelatihan untuk mencari tahu jawaban keresahan diri. Bila ada materi yang sesuai rasanya ingin kusimpan, atau kadang ada materi yang ingin kulengkapi bahkan ada juga materi yang aku tak cocok sama sekali, tak sesuai dengan karakter kepribadianku. Semua menjadi nuansa tersendiri untukku dan mulai mewarnai hidup.
Di kehidupan nyata, pada akhirnya lingkungan mulai mengakui pendapatku. Kemampuanku menulis proposal dimanfaatkan organisasi ibu-ibu tempat suami bekerja, bahkan dalam beberapa kesempatan aku dijadikan narasumber mereka untuk bertanya dan belajar. Percaya diri ini perlahan mulai tumbuh dan pemikiran-pemikiran yang selama ini tersimpan mulai menyeruak minta didengar.
Ada satu masa, aku merenung. Perjalanan mencari jawaban atas pertanyaan kehidupan ternyata sangat memperkaya diri ini. Aku merasa beruntung menemukannya. Namun aku berpikir apakah anak cucuku juga akan menemukan keberuntungan itu? Siapa yang akan mengajari mereka? Akukah? Iya kalau aku berumur panjang, bila tidak?
Dititik itulah aku memutuskan untuk meninggalkan jejak. Memberi tempat dimana mereka bisa bertanya, agar tak tersesat. Seperti ada ambisi seakan aku ingin tetap ada di langkah kehidupan mereka. Mungkin ini egois, merasa mampu menjawab tanya mereka dan seakan akulan sumber jawaban semua tanya. Hal yang wajar yang dirasa semua orangtua, seperti juga papa mama dulu.
Inilah dasar aku ingin memiliki blog sendiri, My Big Why, Alasanku Untuk Ngeblog
Ibarat rumah, blog yang kubuat akan punya banyak ruang. Dimana ketika kau masuk ke dapur, kau akan menemukan resep dan tips seputar masakan dan cara menyenangkan perut. Ketika kau ke halaman, kau akan menemukan tips seputar berkebun. Begitupun ketika kau kekamar anak, kamarmu, ruang tamu … aku ingin blog yang kubuat bisa menjadi refleksi caraku berbagi.
Dengan blog anak cucuku akan punya pilihan … kapan, dimana, yang mana dan bagaimana menyerap ilmu yang kutinggalkan. Dan bila anak cucuku merasa tak memerlukan, aku tak perlu marah karena akupun takkan tahu itu. Aku cukup menulis, menuangkan semua yang ada di kepala, berusaha memberikan yang terbaik. Lalu biarlah alam yang akan memasangkannya dengan pembaca yang cocok dan nyaman dengan tulisanku.
Aku kaya karena mendapat ilmu dari lingkungan dan bacaan, dan aku ingin juga memperkaya orang lain … mengembalikan apa yang sudah kudapat. Ini caraku berterima kasih pada hidup yang telah mengisi dan mendampingiku. Caraku berterima kasih karena aku lolos dari keresahan yang tidak menyesatkan.
Dari pengalaman itulah, diri ini selalu menyempatkan untuk membuat konsep sesaat ide muncul. Kapan saja dimana saja, begitu muncul inspirasi, langsung ditangkap dan disalin dalam catatan. Baik hanya sebatas kata atau sudah berkembang dengan alurnya.
Disetiap selesai shalat malam, memanfaatkan tenangnya suasana, kusempatkan untuk menuangkan tulisan-tulisan itu hingga subuh tiba. Ohya, setiap malam sebelum tidur biasanya pikiran ini berkelana. Saat itulah banyak hal baru yang dapat ditangkap untuk mengembangkan sebuah cerita atau tulisan.
Tulis saja, tuang saja, tanpa banyak berpikir tentang cara penulisan dan tatabahasa. setelah itu, sebelum diterbitkan, baca lagi dan diperbaiki. Yang menariknya, ada kalanya ketika memngedit naskah, halaman bisa bertambah, berkurang bahkan aku permnah menemukan ide baru ketika itu. Walhasil naskah berakhir menjadi menjadi dua judul.
Bagi siapapun yang ingin menjadikan artikel ini sebagai referensi, tolong cantumkan link di artikelnya. Mohon tidak untuk copas ya. Terima Kasih
Sebagai ibu, aku terharu sekali dengan big why nya bunda... Daleeem bangett dan nyess menyentuh hati, aku pun Meleleh *sungkem dan peluk.
ReplyDeleteBunda usianya beda dikit aja sama mertuaku, salut untuk bunda yang teteup semangat menulis, usia boleh bertambah, semangat jangan berkurang. Semangat bun :)
Terima kasih atas supportnya Mbak... Saya masih belajar...
ReplyDeleteBiarlah tertatih... Insya Allah sampai di tujuan 🙏
Iya.. Begitu tau umur bunda aku juga ngerasa nyeees banget, MasyaAllah bunda.. Meski usia tak lagi muda tapi semangat masih tetap membara.
ReplyDeleteSemangat bunda...
Alhamdulillah... Terima kasih atas supportnya 🙏
Deleteterharu bacanya bund, jadi termotivasi untuk terus belajar. semangat buat kita..
ReplyDeleteHidup ini berjalan diatas rel yang sudah ditetapkan. Ketika Sang Pencipta belum mengatakan berhenti, maka langkah tetap harus terayun. Warnai langkah itu, dan tandai...
DeleteBunda, aku pingin kaya gini di penambahan usia yang terus berlanjut. Ingin aktif dan melek teknologi. Terharu sekali baca kisahnya. Semoga tetap semangat dan semoga tulisan2 yg kita buat bisa bermanfaat untuk orang banyak ya bun :) (aku terinspirasi loh)
ReplyDeleteInsya Allah kamu bisa... Bundapun terinspirasi dari banyak orang yang telah duluan melangkah
DeleteMasha Alloh, bunda sangat menginspirasi,saya sebagai seorang ibupun masih terus belajar bagaimana menjadi ibu sekaligus guru dn juga teman untuk anak² pada khususnya.dan dengan bertambahnya usia semoga terus menebar manfaat salah satunya melalui tulisan. Belajar mmemang tak mengenal usia. Sukses selalu ya bun
ReplyDeleteInsya Allah... Berkah untuk kita semua. Keep on moving...
ReplyDelete"Aku kaya karena mendapat ilmu dari lingkungan dan bacaan, dan aku ingin juga memperkaya orang lain … mengembalikan apa yang sudah kudapat. Ini caraku berterima kasih pada hidup yang telah mengisi dan mendampingiku."
ReplyDelete#BestPart
Ah, Bunda... Ini bukan sekedar tulisan, ini beneran sampai ke relung hati uuuu ♡ #MejaDapurBunda insyaa Allah jadi list blog yang wajib dikunjungi
Masyaa Allah, belajar banyak dari bunda~
Masya Allah... Terima kasih Mbak Maria Ulfah 🙏. Bunda jadi semangat
DeleteMasya Allah Ibu, semangatnya sangat orisinil. Saya bacanya sambil berkaca-kaca, membayangkan ibu saya seperti itu.
ReplyDeleteSemoga dimudahkan dalam berbagi ilmu, ya Bu. Terima kasih telah meniatkan diri untuk membagi kisah-kisah inspiratifnya :').
Semangat dan sukses ya Bunda Dina :D.
Aamiin YRA... Makasih support ya
DeleteMasya Allah Bund, semangatnya luar biasa sekali...semoga sehat selalu ya Bund biar makin byk tulisan menginspirasi lainnya...😍😍
ReplyDeleteAamiin.. Insya Allah.
DeleteMakasih supportnya
Masya Allah bunda,,tulisannya bagus mengalir indah, yang dari hati akan samapi ke hati.
ReplyDeleteMasya Allah bunda Dina semangat belajarnya patut ditiru,,Semoga Allah meridhoi niat bunda untuk berbagi kisah inspiratif,, Barakallah bunda Dinaa..
Terima kasih juga atas kunjungan dan supportnya.
ReplyDeleteSemoga kita sama-sama bisa selalu semangat untuk berbagi
Sebuah kisah yang sangat menyentuh, yang disajikan dengan story' telling yang begitu indah, mengena, dan menggugah diri. Semangat selalu,Kak.
ReplyDeleteMasya Allah bunda ceritanya bikin terharu nih.. Aku yg masih pemula dalam berumah tangga menjadi terinspirasi dari kekuatan bunda..
ReplyDeletePingin juga di usiaku yg terus bertambah ini bisa menginspirasi orang lain juga seperti bunda..
.
Terima kasih cerita inspirasinya bun :D
MasyaAllah tabarakallah Bun, perjalanan mencari alasan untuk nge-blog sangat mengharukan, sampai terasa di hati saya. Konsep Niche nya juga kerennn...
ReplyDeleteSampai sedalam itu ya mbak, peluk dari jauh. Bahwa setiap keputusan punya asalan tersendiri. Semangat
ReplyDelete